Selasa, 05 Oktober 2010

paskibra

Menjadi Paskibra di KBRI Phnom Penh

PaskibraUdara sungguh bersahabat pagi ini dengan agak sedikit mendung sehingga mengurangi panasnya terik matahari. Tak hanya bagi pasukan pengibar tetapi para peserta upacarapun mensukuri mendungnya hari ini.
Tetapi ketegangan para pasukan pengibar tetap terasa, bulir bulir keringat mulai merayap jatuh dari pelipis ke pipi sampai ke bibir sehingga terasa asin. Tapi apa boleh buat, kami tentu tak bisa menghapus keringat itu. Biarlah tetap asin di mulut.
Saat itupun tiba, pasukan mulai bergerak dengan aba aba menuju pembina upacara untuk mengambil bendera yang telah disediakan. Jantung berdegub kencang, konsentrasi diarahkan dengan menghitung gerakan gerakan yang telah dilatih sebelumnya.
Breb! Bendera telah siap untuk dinaikkan, komandan upacara memimpin penghormatan bendera diiringi lagu Indonesia Raya dan wah, begitu leganya sang bendera berhasil naik dipuncak bertepatan dengan selesainya lagu.
Itulah cuplikan pengalaman pribadi yang cukup mendebarkan sebagai pasukan pengibar bendera. Ada rasa haru dan bangga kok ya bisa dipilih sebagai pasukan pengibar bendera, wong seumur umur disekolah juga gak pernah ikut yang beginian. Tapi seragam paskibra dan blog ini yang akan menjadi saksi bisu untuk anak anak saya kelak bahwa bapaknya ini pernah jadi pasukan pasikbra di KBRI Phnom Penh.
Untuk sahabat sahabat blogger sekalian saya turut mengucapkan DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 64 semoga negara ini semakin maju dan rakyatnya makin makmur.
paskibrapelatih
istri
Ps. Numpang nampang foto dengan para pelatih dan Atase pertahanan KBRI Phnom Penh dari kika Bapak Ari Permika, Agus Setiawan, Markus Dwinanta, Achari Hananto, Ahmad Akbar, Kolonel Suyanto, Sayne S Dewi, Zacky Djumhana, Saya, dan Mas Dadang. Serta foto dengan istri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar